Fatwa Seputar Keguguran

Fatwa Seputar Keguguran: Apakah Bayi Yang Lahir Dalam Keadaan Meninggal Perlu Dimandikan, Dikafani Dan Disholatkan?

Oleh: Syaikh Muhammad bin Sholeh al-Utsaimin rohimahullohIMG_4607

Pertanyaan:

Seorang bayi perempuan terlahir dalam keadaan meninggal pada usia kehamilan sembilan bulan, lalu ibunya dan ibu suaminya mengambilnya dan menguburkannya tanpa memandikannya dan tanpa mengkafaninya. Apakah mereka berdua berdosa dalam hal ini?

Jawaban:

Teruskan membaca

Fatwa Seputar Keguguran: Aqiqah Bagi Bayi Yang Terlahir Dalam Keadaan Meninggal, Perlukah?

Fatwa Seputar Keguguran: Aqiqah Bagi Bayi Yang Terlahir Dalam Keadaan Meninggal, Perlukah?

Oleh: Syaikh Sholeh bin Abdil Aziz Alu Syaikh hafidzohullohteuiyo (23)

Pertanyaan:

Jika bayi gugur dari perut ibunya dalam keadaan mati, apakah perlu di-aqiqahkan?

Jawaban:

 

Teruskan membaca

Hadis Palsu – Kelebihan Ibu Mengandung dan Melahirkan

KEPALSUAN hadis kelebihan ibu yang mengandung dan melahirkan ;

“Apabila seorang wanita redha atas kehamilannya dari suaminya yang sah, sesungguhnya dia mendapat ganjaran pahala seperti ibadah puasa dan mengerjakan ibadah-ibadah lainnya di jalan Allah dan jika dia merasa sakit hendak bersalin, tidaklah dapat dibayangkan oleh penghuni langit dan bumi, betapa kesenangannya disediakan oleh Allah di hari akhirat nanti. Apabila anaknya lahir, maka dari setiap teguk air susu yang dihisap oleh anak, si ibu mendapat kebajikan pahala. Apabila si ibu berjaga malam (kurang tidur kerana anak) maka si ibu mendapat ganjaran pahala seperti memerdekakan 70 orang hamba sahaya kerana Allah.”

Diriwayatkan oleh al-Tabarani dalam al-Awsath, al-Hasan bin Sufyan dalam Musnadnya, Ibn ‘Asakir dan al-Dailami. Hadis ini dihukum PALSU oleh Ibn Hibban dalam al-Majruuhiin, Ibn al-Jauzi dalam al-Maudhuu’aat, al-Suyuthi dalam al-Aalii al-Masnuu’ah, al-Albani dalam Silsilah al-Ahadith al-Dha’ifah wa al-Maudhuu’ah.

Teruskan membaca

Seputar Aqiqah

Pengertian

Menurut Syaikh Ibnu ‘Utsaimin, aqiqah yaitu sembelihan dengan niat mendekatkan diri kepada Allah dan sebagai ungkapan rasa syukur atas nikmat diberi anak yg dilakukan pada hari ketujuh dari kelahiran si bayi. Untuk bayi laki-laki 2 ekor kambing, sedangkan untuk bayi perempuan 1 ekor kambing.

Hukum

Para ulama berselisih pendapat tentang hukumnya. Sebagian ada yang mewajibkannya namun mayoritas mengatakan sunnah.

Teruskan membaca